Diduga Melecehkan, Oknum Guru Terancam DiPolisikan Karena Unggahan Vidionya Di Tik-tok
Unggahan video tik-tok dengan akun @zerolifeme yang diketahui ternyata seorang oknum guru di Pacitan viral di media sosial yang berujung kegaduhan.
Video yang tersebar di sejumlah WhatsApp Group (WAG) berdurasi 02.57 detik berisikan konten seorang oknum guru yang tidak respek terhadap perangkat desa atau kepala desa yang melakukan demo beberapa waktu lalu di Jakarta yang dianggap bermental buruk. Mereka hanya memperjuangkan nasibnya sendiri bukan memperjuangkan kepentingan warganya.
Atas dasar unggahan vidio di tik-tok itu dari seluruh kepala desa dan perangkat desa yang nyata masih baru pulang dari aksinya merasa geram dan dianggap melecehkan.
Kegaduhan itu sampai didengar oleh pemerintahan sehingga digelar mediasi yang ditempatkan di gedung pertemuan Bakesbangpol kabupaten Pacitan, senin, (30/01/2023)
Mediasi yang dijembatani Bakesbangpol, Dinas Pendidikan, TNI dan POLRI dihadiri oleh para pihak dan Ratusan Kepala Desa serta Perangkat Desa sampai-sampai banyak perangkat desa dan kepala desa yang tidak bisa masuk ruangan mediasi karena tidak muat.
Ancaman dipidanakan diungkapkan oleh ketua forum kepala desa dan perangkat desa saat bermediasi pertemuan oknum guru dan sejumlah perwakilan dari perangkat dan kades tersebut.
"Jika mediasi ini gak berhasil sesuai keinginan maka selaku ketua FKKD akan saya lakukan di Jalur hukum". Ungkap ketua FKKD Drs. Moch. Mursid.
Kepala desa dan para perangkat desa menuntut kepada oknum guru tersebut untuk meminta maaf secara terbuka melalui media sosial, menghapus konten dan membuat pernyataan. Para penyelenggara pemerintahan desa itupun juga menuntut oknum guru itu dipindah tugaskan bahkan juga dicopot dari pekerjaannya.
Ketua FKKD Pacitan Drs. Moch. Mursid menambahkan, "seorang ASN seharusnya bersikap bijak bukannya malah membuat resah dan fitnah di masyarakat". Pungkasnya
Mediasi yang dijembatani Bakesbangpol, Dinas Pendidikan, TNI dan POLRI tersebut pada akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung dihadapan para kades dan perangkat desa yang akan diunggah melalui media sosial.
"Saya Parno, seorang guru di SDN Pacitan meminta maaf kepada Seluruh Kepala Desa dan Perangkat Desa dan tidak akan mengulanginya, bila terjadi lagi maka saya bersedia diproses secara hukum yang berlaku dan menghapus konten diakun saya yang membuat permasalahan ini" tegasnya.
Akhirnya atas pengakuan kesalahan tersebut oknum guru itu membuat vidio klarifikasi dan mengunggah di media seta membuat pernyataan tertulis.(Tim)