KARYA LENSA | Ngawi - Pelaksanaan tahapan pemilihan kepala desa gerih kecamatan gerih kabupaten ngawi diwarnai dengan tindakan tidak terpuji dimana salah satu calon berindikasi melakukan kriminalisasi pilihan kepala desa ke salah satu calon sehingga potensi chaos terbuka lebar.
Pembongkaran masalah pidana di tahun 2012 atau 11 tahun yang lalu menyebabkan calon nomer urut 3 (Agus Choiri) harus menjalani tahanan karena dianggap melarikan diri meskipun sejatinya saat calon nomer urut 2 (Sholihin) sedang menjadi terdakwa dan terpidana selalu diurusi olehnya.
Seorang pedagang kopi yang berada diwilayah dusun krajan menyampaikan bahwa sholikin bekerja dengan pak agus akan tetapi sekarang bersaing dalam pilkades dan persainganya benar benar serius.
"Dari tiga calon hanya dua yang bersaing ketat, calon satunya saya tidak kenal dia bukan orang ngawi" ucapnya sabtu (16/09/2023)
Sedangkan salah satu pengunjung warung kopi juga merasa kaget ketika ada calon dari kabupaten magetan dan tidak dikenal oleh warga.
"Jika tidak di kenal oleh warga desa gerih mengapa kok maju menjadi calon kepala desa, apa maksud dan tujuannya" jelasnya sambil geleng-geleng kepala
Dari perbincangan diwarung-warung kopi dugaan masyarakat bahwa calon nomer urut 1 (Suhartotok) bekerja sama dengan sholikin dalam melakukan kriminalisasi mantan bosnya sendiri yaitu Agus choiri yang dirasa mempunyai suara terbanyak karena memang dia seorang petahana.
Yoga sebagai praktisi hukum membenarkan bahwa aroma kriminalisasi pada pilkades sangat kentara sekali terlihat dari pemberian kuasa kepada avokad mengatasnamakan sebagai calon kepala desa dan juga surat pemberitahuan ditembuskan kepada panitia Pilkades
"Semestinya yang namanya panitia pilkades tidak ada hubungannya dengan peristiwa pidana 11 tahun yang lalu yang menjadikan sholikin sendiri sebagai terpidana dan mempunyai kekuatan hukum tetap" ucapnya.
Lebih dalam diuraikan bahwa "Sholikin yang notabene juga seorang calon tidak etis jika ada niatan untuk mengkriminalisasi calon lain yang diketahui bahwa itu pernah menjadi rekan kerjanya apalagi saat sholikin menjadi terpidana beliau (Agus choiri) selalu memberikan perhatian baik moril maupun materiil". ungkapnya
"Instrumen Bupati, kepolisian, panitia Pilkades harus berhati-hati jangan sampai hal seperti ini terjadi dan menciderai demokrasi". Pungkas yoga sambil menghisap rokoknya. (Tim)