KARYA LENSA| Pacitan - Saat musim kemarau tiba seringkali banyak daerah di seluruh penjuru nusantara mengalami dampak kekeringan dan kesulitan air bersih, tak terkecuali Kab. Pacitan yang sebagian besar merupakan dataran tinggi.
Untuk menanggulangi kondisi tersebut, sehingga masyarakat harus rela mengeluarkan biaya yang tak sedikit demi membeli air, dengan harapan dapat memenuhi ketersediaan air untuk keperluan sehari-hari.
Oleh karenanya, menanggapi masalah itu, perwakilan Babinsa dari masing-masing Koramil jajaran Kodim 0801/Pacitan dilibatkan untuk mengikuti penyuluhan dalam rangka pemanfaatan air hujan agar layak dikonsumsi menjadi air minum.
Dalam penyuluhan tersebut menghadirkan narasumber Ibu Sri Wahyuningsih dari komunitas Banyu Bening Kab. Sleman Yogyakarta, yang berlangsung di Pendopo Kab. Pacitan, Rabu (04/10/2023).
Penyuluhan tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi sekaligus penyadaran bagi masyarakat luas akan kegunaan air hujan agar dimanfaatkan sebagai air minum dan menjadi solusi menjaga ketersediaan sumber daya air.
Menurut Sri Wahyuningsih, mengkonsumsi air hujan memang dinilai tak lazim. Namun, melalui komunitas Banyu Bening yang dirintisnya, air hujan bisa diolah dan diubah menjadi air minum, disamping juga baik bagi kesehatan.
"Pemanenan dan pengolahan air hujan menjadi air minum dengan menggunakan teknologi elektrolisa dinilai mudah, murah dan tepat guna serta manfaatnya baik bagi kesehatan tubuh", ujarnya saat memberikan penyuluhan kepada para peserta.
Lebih dari itu, dijelaskan bahwa dahulu masyarakat tak pernah mengalami kekeringan air, sebab nenek moyang kita terbiasa menampung air hujan sebagai persediaan musim kemarau. Sehingga terkait hal itu, ia menggunakan konsep 5 M, yaitu menampung, mengolah, meminum, menabung dan mandiri air
"Ini adalah salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat agar mempunyai jiwa kemandirian tentang persediaan air, agar setiap tahun tidak terjadi masalah kekurangan air bersih", bebernya.
Sementara itu, Pasi Ter Kodim 0801/Pacitan Kapten Inf meminta kepada para Babinsa untuk benar-benar memperhatikan dan menyerap ilmu yang telah diberikan oleh narasumber, sehingga nantinya bisa diaplikasikan di wilayah binaannya masing-masing.
Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh narasumber dapat dipahami. Harapannya ini bisa diterapkan dan mengedukasi masyarakat luas, agar memanfaatkan air hujan secara optimal, sehingga tak ada lagi masalah kekeringan setiap tahunnya", tandasnya.(*)