Dandim 0801/Pacitan: Babinsa harus hadir di tengah kesulitan masyarakat.
Pacitan - karyalensa.com | Babinsa merupakan ujung tombak kewilayahan TNI AD serta membantu masyarakat di lingkungannya merupakan prinsip dasar bagi Prajurit TNI khususnya babinsa yang senantiasa berdampingan dengan masyarakat.
Seperti yang dilakukan Babinsa Desa Kemuning Koramil 0801/04 Tegalombo, Serda Krisbyantoro bersama dengan orang tua dan beberapa Guru membantu siswa-siswi SDN 3 Kemuning yang akan berangkat sekolah dengan cara menggendong mereka menyeberang sungai yang terjal dan penuh bebatuan.
Hal tersebut dilakukan dikarenakan akses jembatan yang biasa dilewati untuk menuju sekolah terputus akibat tanah longsor yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Bentuk kepedulian kepada warganya, merupakan tugas dan tanggung jawab seorang Babinsa, yang berlandaskan pada 8 Wajib TNI, dan hal itu telah diaplikasikan oleh Serda Krisyantoro yang rela menggendong siswa-siswi yang akan berangkat ke sekolah.
Saat dikondirmasi awak media Komandan Kodim 0801/Pacitan Letkol Inf Roliyanto, S.I.P., M.I.P. menyampaikan ucapan terima kasih kepada babinsa yang sudah membantu masyarakat dan meminta para Babinsa harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat, menjadi solusi dan sebagai ujung tombak teritorial, dan pintu gerbang TNI AD kepada masyarakat. Kamis (23/02/2023).
"Saya meyakini kehadiran, kiprah, dan tindakan-tindakan yang Babinsa lakukan dalam mengatasi kesulitan masyarakat akan berdampak terhadap kesejahteraan rakyat sehingga mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat kepada TNI AD," Ungkap Dandim.
"Seperti yang dilakukan oleh Serda Krisbiantoro Babinsa Koramil 0801/04 Tegalombo merupakan bentuk implementasi perintah harian Kasad", Pungkas Dandim.
Hal senada juga disampaikan Serda Krisbiantoro bahwa sebagai seorang Babinsa saya tergerak melihat anak-anak dari warga saya yang dengan penuh semangat untuk tetap menuntut ilmu meskipun akses jalan yang mereka lalui untuk menuju sekolah tidak mudah karena jembatan putus akibat diterjang banjir dan material tanah longsor.
"Saya bersama orang tua dan beberapa guru membantu menyeberangkan mereka agar mereka bisa sampai ke sekolah dan kembali lagi kerumah dengan aman" imbuhnya.
Menurut orang tua dari tiara salah satu siswa SDN 3 Kemuning mengucapakan banyak terima kasih kepada Babinsa.
"Terima kasih bapak babinsa telah membantu anak anak kami menyeberang melewati material longsor menuju ke sekolahan sehingga bisa mengikuti pelajaran disekolahan" tutur orang tua Tiara.
Ada sekitar lima RT di Dusun Sempu Desa Kemuning yang terisolasi akibat jembatan yang terputus tersebut sehingga akses satu-satunya yaitu turun melewati sungai yang terjal dan penuh bebatuan.
Apabila hujan dan sungai banjir untuk proses belajar mengajar dilaksanakan dengan cara home visit yaitu guru yang datang kerumah siswa agar proses belajar mengajar tetap berjalan.