Sahabat Ali Mukti Prihatin, Usulannya Diklaim Pihak Lain


KARYA LENSA|Pacitan - Polemik 2 titik pekerjaan dari APBN dalam rangka untuk membangun konektivitas jalan daerah di Kabupaten Pacitan untuk titik wilayah Dersono - Watu Karung dan Watu Karung - dadapan ataupun titik dari punung - kalak.


Pasalnya, pihak sahabat Ali Mukti, dimana Ali Mukti adalah sebagai kompetitor dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, diklaim oleh pemerintah daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas PUPR dan telah beredar di media online.


Hal ini diungkapkan oleh Sahabat Ali (Moh. Saptono) saat ditemui wartawan, rabu (4/10/2023) mengatakan, dimana dirinya menyesalkan pihak dinas PUPR melakukan pembohongan publik kepada masyarakat Pacitan dengan memberikan statement bahwa proyek tersebut merupakan langkah dari Bupati Pacitan.


Padahal menurutnya, anggaran 2 titik yang menelan angka di Rp. 50 Milyar tersebut merupakan murni usulan dari Ali Mukti. Dan usulan tersebut dilakukan sebelum diturunkannya Inpres No 3 Tahun 2023. di tanggal 6 Maret sedang Inpresnya diturunkan / berlaku tanggal 16 Maret 2023, Bahkan pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan sama sekali tidak pernah mengusulkan.


“Itu merupakan murni dari Pak Ali Mukti dimana usulan tersebut diusulkan kepada Presiden melalui Kementerian PUPR sebelum diturunkannya Inpres No 3 Tahun 2023. Jadi sebelum diturunkan mengusulkan kepada PUPR untuk Pacitan mendapatkan 18 titik yang diajukan pada 6 Maret. Setelah itu Tanggal 16 Maret Inpres diturunkan, jadi tidak ada usulan dari daerah. Kalau ada usulan daerah gak papa kami tidak mempermasalahkan, kami sebagai sahabat Ali menjadi sebuah keprihatinan.


Lebih lanjut pemerintah daerah sendiri, ungkap Saptono yang merupakan sahabat Ali Mukti ini menilai bahwa 

“Pemerintah daerah dan PUPR telah melakukan pembohongan publik. Mereka lakukan dengan mengaitkan Geopark yang pengerjaan 16 titik itu merupakan murni hubungannya dengan Inpres 2023. Bukti pemerintah daerah Tidak mengusulkan hingga saat ini pemerintah tidak menyiapkan/menjalankan Instruksi Presiden,” terangnya.


Dan mengenai terjadinya pemasangan baliho dengan gambar Bupati Pacitan di titik pengerjaan bahkan sempat diturunkan oleh pihak Balai, dimana  pemasangan tersebut disinyalir sebagai pemanfaatan di tahun politik dengan menguntungkan pihak lain.


Dengan polemik ini, Saptono pun merasa khawatir disaat pemerintah melakukan pengakuan tersebut, namun tidak mengerti, ini merupakan pekerjaan politik, dan sebagai sahabat Ali diharapkan masyarakat akan mengerti politik, bukan hanya mencari kesempatan dari pengupayaan orang lain diklaim sendiri.


Meskipun demikian pengerjaan tersebut akan tetap terus dilakukan oleh Ali Mukti hingga benar-benar 18 titik bisa terealisasi, pengerjaan tersebut dapat selesai dengan baik, sehingga warga Pacitan dapat menikmati pemerataan pembangunan daerahnya pungkasnya (An)

أحدث أقدم