Antisipasi Penyakit Kronis, Kodim 0801/Pacitan Gelar Penyuluhan Kesehatan.


KARYA LENSA|Pacitan - Untuk mengantisipasi penyakit kronis, Kodim 0801/Pacitan bekerjasama dengan Polkes 05.09.11 Pacitan mengadakan penyuluhan kesehatan, yang berlangsung di Aula Kopral Sigit Makodim Jl. Letjen Suprapto No. 42 Pacitan, Jumat (05/01/2023). 


Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dr.Basofi Nurhidayat Laksono dari Polkes 05.09.11 Pacitan, serta diikuti para personil baik Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS serta Persit KCK Cabang XV Kodim 0801/Pacitan.


Dalam penjelasannya dr.Basofi Nurhidayat Laksono mengatakan, bahwa antara penyakit kronis dan akut mesti terlihat sama ternyata keduanya merupakan kondisi yang berbeda, bahkan tidak semua orang mengerti perbedaan dari keduanya. 


Penyakit kronis mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau terjadi secara perlahan-lahan bahkan bisa berpotensi bertambah parah. Penyakit kronis juga berpotensi menjadi penyakit serius yang berbahaya jika tidak ditangani secara serius. 


Sedangkan penyakit akut mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, tetapi ketika muncul menimbulkan serangan dalam waktu cepat dan berbahaya. 


Lebih dari itu dirinya memaparkan penyakit kronis seperti Hipertensi, jantung dan stroke dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat, kurang sayur dan buah, konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. 


"Keberhasilan mengontrol tekanan darah akan terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%", ujarnya dihadapan para peserta. 


Banyak penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, dan stroke. 


"Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan. Tidak heran, penderita bisa langsung jatuh secara tidak sadar tiba-tiba", bebernya. 


Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner.


"Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu", tambahnya. 


Disamping itu, penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner. Penyumbatan pembuluh darah diawali dengan Stroke. Stroke merupakan gangguan syaraf otot yang dipengaruhi pembuluh darah dan berpusat pada kepala. 


"Biasanya syaraf yang ada di otak tidak terkoneksi dengan syaraf motorik sehingga tangan yang biasa diserang tidak dapat digerakkan karena aliran darah tidak mengalir pada bagian tubuh tersebut. Gangguan darah turut mempengaruhi volume darah yang mengalir ke Jantung, jadi jangan heran kalau biasanya penderita hipertensi adalah penderita jantung pula", sebutnya. 



Sementara itu, Pasi Pers Kodim 0801/Pacitan Letda Chb Misrun menyampaikan bahwa penyuluhan kesehatan merupakan salah satu kegiatan penyebarluasan informasi dan pemahaman tentang pengetahuan kesehatan yang diperlukan untuk mencapai hidup sehat, baik secara individu maupun kelompok.


“Dengan diadakannya penyuluhan kesehatan ini diharapkan Prajurit dan PNS maupun anggota Persit dapat menyadari tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat, sehingga kesehatan tetap terjaga dan dapat melaksanakan tugas dengan baik demi tercapainya tugas pokok satuan", ungkapnya.(*)

أحدث أقدم